
masih tergambar jelas baju lusuh itu
dengan beberapa kelereng ditangan
kita bermain canda & tawa di dekat pohon besar
begitu riang senyum ini
begitu lepas tawa kami
meski, sesekali pertempuran terjadi diakhir kompetisi
namun kita punya ritual penawar perang hati
mandi di sungai...
semua emosi mengalir bersama aliran air
airmata & jubah ego pun ikut hanyut
menyisakan hatihati yg sudah tertata rapi
bahagia, begitu...
rasanya
(Jakarta, 18 Mei 09, untuk sahabat yg enggan pergi dari pintu hati)
