redup


jalan kehidupan yg sedari dulu kutapaki
kian terjal saja, likuan berbatu kian pilu
mata pun tak sanggup lagi menembus pandang
terlalu redup samar cahaya yg membias mata
hingga luka disekujur tubuh tak tampak lagi
tertatih...
perih...
menyusuri jalan setapak kehidupan dengan segala misterinya
langkah ini tak mungkin terhenti disini
karena hidup hanya sekali
terus melangkah meski tertatih
hingga mata tak sanggup lagi ku buka
atau nafas tak lagi berdenyut nadi