
Permata hati…
bulir-bulir Peluhnya kian nampak
disekujur tubuh dan pakaian lusuh
Harusnya ia sandarkan mimpi dipangkuan, bukan diatas puing
dan dilantunkan dongeng sebelum lelap
Tapi, Permata hati…
berdiri diantara puing, tancapkan mimpi disana
Mengais-ngais asa yang tersisa
Keranjang puing puing rejeki dipunggungnya
lebih besar dari ukuran tubuhnya
Namun, ia tetap mendongak terbangkan mimpi-mimpinya di angkasa
Mimpi yang tak terbeli
Semoga Tuhan selalu menjaganya, Permata hati..
